Senin, 24 Maret 2014

ayah.

Tak perlu ada lagi yang harus di tutupi,ayah.
Aku merindukan mu,peluk hangat mu,sentuhan kasih sayang mu.

Tuhan terlalu cepat membuat mu pergi.
Tuhan terlalu menyayangi mu,ayah.
Tuhan sayang pada mu lalu menjeputmu.
Taapi,kenapa ayah?aku juga sangat sayang pada mu.tapi,aku tidak dapat membuat mu bersama ku disini-lagi.

Ayah,sadar kah bila hidupku kini berbeda?
Mengapa aku hanya dapat bersama mu secepat ini?

Ayah belum tau aku pernah mempunyai seorang kekasih?,ayah belum melihat ku menangis karena seseorang laki laki yang aku cintai,ayah terlalu cepat pergi.ayah belum tau!!

Teman ku,sahabat ku,semua memiliki ayah-aku pun memiliki mu;dihatiku.

Setiap doaku,aku sebut nama mu ayah-seperti doa mu yang selalu menyebut nama ku.

Kepergian mu membuat semua berbeda,bagai laut tanpa garam.
Aku ter-apung tak menyangka kau pergi secepat itu.

Ayah,aku belum pernah bertanya kepada mu 'mengapa aku merindukan mu'

dahulu aku tak suka hadir mu disini ayah,aku tak suka ayah membangunkan ku saat aku lelap tidur.
Aku tidak suka ayah memarahi ku.
Tapi,aku merindukan nya sekarang.

Aku ingin kau marahi aku ayah,aku ingin ayah disini.disamping aku; anak mu.

disana,apa kau merindukan ku?
merindukan manja ku?merindukan mamah?anak-anak mu?

Kami merindukan mu,sangat merindukan mu.semua begitu terkenang,tapi mengapa baru sekarang?setelah kau pergi.

Ayah,tunggu aku.
Jangan lupakan aku ayah,aku tak menginginkan mu pergi sejauh ini.walau aku tau,aku selalu dekat dekap hati mu - begitu sebaliknya.

Jangan sia-sia kan orang terdekat mu,hingga pada akhirnya dia yang akan meninggalkan mu-begitu jauh,sangat jauh

Terkenang,ayah ku.
28,Agustus 1958 - 4,Juni 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar