Senin, 17 Maret 2014

Aku dan kamu,pernah menjadi kita.

Mencintai mu,sudah termasuk ke inginan ku untuk hidup.
Mencintai mu,sudah termasuk aku dapat bernafas.
Dan sadar kah kamu,kehilangan dirimu sudah termasuk membunuhku dengan cepat.

Hari demi hari ini telah ku lewati tanpa sosok dirimu.
Dirimu yang pernah mengukir cinta dan menggores luka dihati ini.

Aku hanya dapat melihat mu dari kejahuan dengan senyuman termanis mu.
Aku tak dapat membuat mu tertawa seperti dulu,seperti pertama kita bertemu.
Semua begitu sakit,semua berjalan dengan cepat.kau pergi dengan cepat.Tanpa melihat kebelakang sedikitpun; bahkan untuk melirik ku sekali lagi.

Semua ini ego ku yang meninggalkan mu terakhir kali.tapi bila kau sadar, semua begitu lebih sakit bila bertahan dengan kebohongan mu yang terus terlontar.

Kau tidak bisa mencintai ku seutuh nya,kamu tak pernah mengerti hati ini yang pernah memuja mu-pernah mencintaimu lebih dari kamu mencintai diriku.

Kau tak pernah bangga dengan ke hadiran ku,lalu mengapa kau waktu itu menginginkan ku menjadi kekasihmu?apa ini cara kamu mencintai seseorang?sungguh perih.

Aku tidak sempurna melebihi dirimu yang selalu ku puja,tapi hati ini pernah aku berikan seutuh nya kepadamu.dengam kekurangan mu yang ku tau.

Bukan sok puitis untuk mengenang mu,bukan berarti aku menginginkan dirimu untuk kembali-menyakiti hati ini lagi.
Cukup aku yang menerima kesakitan ini sebagai kekasih mu,karena cinta seseorang yang tulus terlalu jahat untuk di ingkari-;dan kau pernah melakukannya pada ku.

Sadarlah,banyak yang memuja mu-seperti aku-.tapi mengerti lah,jangan bangga dengan itu.
Bangga lah bila kamu dapat memberikan 1 hati mu hanya untuk 1 orang,yang kau cintai.-bukan mereka.

"yang aku tau,aku dan kamu pernah menjadi kita."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar